DEKADE, KUTIM – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menerima kunjungan dari dua mahasiswa Kyoto dan Mie University Jepang, Senin 26 Februari 2024, hari ini. Didampingi perwakilan mahasiswi beserta Dosen Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Unmul) Kota Samarinda, mereka bertemu di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kutim, Bukit Pelangi. Kunjungan ini membahas program penelitian dan pendidikan serta pertukaran pelajar.
Dalam paparan singkatnya, perwakilan dari dosen Fahutan Unmul Kota Samarinda Erwin mengatakan, kunjungan ini membahas soal program andalan dari Fahutan Unmul. “Jadi Fahutan Unmul punya program, salah satunya pertukaran pelajar di Kyoto University, Mie University dan Kyoto Prefectural University. Dan juga program mengunjungi lokasi penelitian,” katanya, saat menyampaikan informasi ke Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Kemudian, ujar Erwin, dalam penelitian itu nantinya akan memfokuskan dalam pembelajaran konservasi hutan, budaya dan wisata edukasi. “Makanya, kita sudah menentukan yang sangat cocok menjadi lokasi penelitian yakni di Hutan Prevab Mentoko di TNK (Taman Nasional Kutai, Red.) Kutim untuk dieksplor,” ucapnya.
“Sebelumnya perwakilan mahasiswa Fahutan Unmul bersama mahasiswa Kyoto dan Mie University Jepang sudah dua kali masuk hutan dan nge-camp semalam di Prevab Mentoko TNK yang mempunyai fasilitas penginapan. Mereka belajar di sana untuk juga mengetahui bagaimana kehidupan habitat orangutan bersama cara mencari pakannya,” timpal Erwin.
Selanjutnya, mereka juga sudah belajar bagaimana cara menanam bibit pohon ulin di Lok Bahu Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pun mengapresiasi dengan kunjungan ini. Dia pun menerima baik dan mendukung program tersebut dan akan membicarakan lebih lanjut. “Karena memang ini juga sejalan dengan program yang ada di 2 perguruan tinggi di Sangatta Kutim yakni STIPER dan STIE Nusantara. Tentunya, kedepan bisa berkolaborasi demi kemajuan pendidikan yang lebih luas,” terangnya.
Dia menambahkan memang hutan di Kutim sangat layak dijadikan pusat percontohan penelitian, apalagi yang ada di Hutan Prevab Mentoko. “Sudahjelas apa-apa saja bisa diamati dengan pembelajaran empiris (pengamatan) dari para mahasiswa dan memang keanekaragaman hayati flora dan fauna di TNK benar-benar bisa membawa cerita pembelajaran yang menginspirasi tentunya,” tutup Ardiansyah. (adv/re)